Somalia berharap pasukan Mesir akan bantu atasi ancaman
Jakarta, FufuFafa – Somalia menyatakan kesediaannya menerima pasukan perdamaian dari Mesir sebagai bagian dari kemitraan keamanan yang tengah berkembang. Penawaran ini datang di tengah persiapan Somalia menghadapi penarikan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika pada akhir tahun ini.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi pada Kamis (10/10/2024) menghadiri KTT di Asmara, ibu kota Eritrea, bersama para pemimpin Somalia dan Eritrea. Mereka sepakat memperkuat kerja sama dalam keamanan regional di Tanduk Afrika, termasuk komitmen Mesir untuk membantu stabilitas Somalia.
Penawaran pasukan perdamaian Mesir
Setelah KTT, Somalia mengeluarkan pernyataan yang menyambut baik tawaran Mesir untuk mengirim pasukan stabilisasi di Somalia. Hal ini diproyeksikan akan terjadi ketika mandat pasukan Uni Afrika saat ini berakhir pada Desember.
Somalia menyatakan dukungan penuh untuk keputusan Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika yang meluncurkan Misi Dukungan Uni Afrika untuk Stabilisasi di Somalia (AUSSOM).
“Dengan adanya pasukan tambahan dari Mesir, kami berharap dapat terus memperkuat keamanan nasional dan memerangi kelompok-kelompok ekstremis yang mengancam stabilitas negara,” kata seorang pejabat tinggi Somalia.
AUSSOM, yang akan menjadi pengganti misi penjaga perdamaian sebelumnya, diharapkan menjadi platform utama bagi negara-negara seperti Mesir untuk berpartisipasi dalam stabilisasi Somalia.
2. Tantangan regional dan peran Somalia
Selain masalah internal, Somalia juga menghadapi ketegangan di kawasan. Ketegangan antara Ethiopia dan Mesir terkait pembangunan Bendungan Renaisans Besar Ethiopia di Sungai Nil menjadi salah satu isu regional yang diperbincangkan dalam KTT tersebut. Somalia memandang konflik ini sebagai ancaman potensial bagi stabilitas kawasan secara keseluruhan.
Di sisi lain, Somalia juga berselisih dengan Ethiopia terkait wilayah Somaliland yang memisahkan diri. Ethiopia dikabarkan berusaha menjalin kesepakatan dengan Somaliland untuk mendapatkan akses ke Laut Merah, langkah yang dikecam keras oleh pemerintah Somalia.
“Stabilitas kawasan sangat penting bagi Somalia. Kami berharap semua pihak bisa menemukan solusi damai yang tidak merugikan kepentingan negara-negara di wilayah ini,” ujar seorang diplomat Somalia, dikutip dari Associated Press.
3. Komitmen Somalia terhadap AUSSOM
Dalam pernyataan terpisah setelah KTT, para pemimpin Somalia, Mesir, dan Eritrea mendukung kedaulatan Somalia untuk menentukan komposisi, tugas, dan jadwal penyebaran pasukan AUSSOM.
Somalia telah didukung oleh misi penjaga perdamaian Uni Afrika sejak 2007 dalam memerangi kelompok ekstremis al-Shabab, yang memiliki hubungan dengan al-Qaida.
Dengan penarikan pasukan Uni Afrika yang dijadwalkan selesai pada Desember, keberlanjutan keamanan di Somalia menjadi prioritas utama. Mesir, sebagai bagian dari koalisi regional, siap mengambil peran dalam menjaga stabilitas ini.
“Kami percaya bahwa stabilitas Somalia adalah bagian integral dari stabilitas seluruh wilayah Tanduk Afrika,” kata Presiden el-Sissi di akhir KTT, dikutip dari ABC News.
Somalia berharap penempatan pasukan Mesir akan membantu mengatasi ancaman dari al-Shabab serta memperkuat kedaulatan dan keamanan nasional di tengah ketegangan regional yang terus berkembang.
Baca Juga: Eks DPRD Indramayu Korban TPPO Myanmar, Kemlu Koordinasi KBRI Yangon